Bab 18.
Tentang mayoritas ahli surga adalah dari orang-orang miskin dan
mayoritas ahli neraka dari kaum wanita serta mengenai fitnah kaum wanita
( HR.MUSLIM No:4923 )
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata: Rasulullah
saw. bersabda: Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun setelahku yang
lebih membahayakan kaum lelaki daripada kaum wanita.
Bab 19. Kisah tiga orang penghuni gua dan tawasul dengan amal saleh
( HR.MUSLIM No:4926 )
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.: Dari Rasulullah saw.,
beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda sedang berjalan, tiba-tiba
turunlah hujan lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua yang
terdapat di perut gunung. Sekonyong-konyong jatuhlah sebuah batu besar
dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka.
Kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah
amal saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada
Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu besar itu.
Salah seorang dari mereka berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku
mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia, seorang istri dan
beberapa orang anak yang masih kecil di mana akulah yang memelihara
mereka. Setelah aku mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera
memerah susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk aku
minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh mencari kayu
(bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada sore hari di saat aku
menemui kedua orang tuaku sudah lelap tertidur. Aku pun segera memerah
susu seperti biasa lalu membawa susu perahan tersebut. Aku berdiri di
dekat kepala kedua orang tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya
dari tidur namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum
mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah telapak
kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai terbit fajar. Jika
Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu,
maka bukalah sedikit celahan untuk kami agar kami dapat melihat langit.
Lalu Allah menciptakan sebuah celahan sehingga mereka dapat melihat
langit. Yang lainnya kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku
pernah mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai,
seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku memohon
kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak kecuali kalau aku
memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah payah sampai berhasillah
aku mengumpulkan seratus dinar yang segera aku berikan kepadanya. Ketika
aku telah berada di antara kedua kakinya (selangkangan) ia berkata:
Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merenggut
keperawanan kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika
itu aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa aku
melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah sebuah celahan
lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat sebuah celahan lagi untuk
mereka. Yang lainnya berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah
mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas ritel beras (padi).
Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah
upahku! Lalu aku pun menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas ritel
beras namun ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu
sehingga aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut
penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi
kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu menzalimi
hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu berikut
penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata: Takutlah kepada
Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku pun berkata lagi
kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-olokmu, ambillah sapi-sapi
itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun mengambilnya dan dibawa pergi.
Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap
keridaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang
tersisa. Akhirnya Allah membukakan celahan yang tersisa itu.
About Hamba Allah :
Semoga ilmu yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan untuk saudara-saudara sekalian
Bercomentar lah yang sopan :"jangan suka menghina orang lain, karna belum tentu engkau lebih mulia dari orang yang kau hina" Berkomentar lah yang sopan dan baik, jangan mencela orang lain atas kata-katanya yang tidak baik, silahkan beri masukan jika ada pendapat atau ada kesalahan dari artikel diatas, terimakasih wassalam.