Islam-Millenium.blogspot.com Zina adalah hutang taruhannya adalah keluarga anda. Lelaki yang
berzina dengan wanita, sejatinya dia telah mencabik-cabik kehortaman
semua lelaki kerabat wanita ini.
Kisah Nyata
Ada seorang ayah memiliki 2
orang anak yang sudah remaja. Kakaknya seorang pemuda yang belajar
kuliah di negara lain dan adiknya , seorang gadis cantik yang masih
duduk di bangku SMA. Suatu sore, anak gadisnya pulang dengan
menangis tersedu-sedu. Ia dipaksa dicium oleh seorang pria tak dikenal
di jalan. Ayahanda pun teringat pada putranya di negeri orang. Ayah pun
menelpon anak lelakinya itu. Setelah didesak ayah, anak lelakinya itu
akhirnya mengaku sedang dekat dengan seorang gadis. Mereka pernah
berduaan dan walaupun tidak melakukan perbuatan terlarang, tapi anak
lelakinya mengaku kalau habis mencium gadis itu di apartemennya.
Inilah yang dimaksud Imam Syafi'i Rahimahullah yang pernah berkata,"
Zina adalah hutang. Tidak akan terbayar oleh seorang pria yang berzina' ,
bila istri atau ibunya atau saudara perempuannya belum dizinahi lelaki
lain walau dari lubang pintu sekalipun"
(-Imam Syafi'i dalam kitab Imannul taqwa hal.15)
Bagaimana dengan yang sudah terlanjur dosa zina? Jawabnya adalah
bertaubat pada Allah mohon ampun dan bila bujang segera menikah bila
sudah mampu bekerja dan bila belum mampu maka banyaklah puasa sunnah.
Dalam Bait Syairnya beliau mengatakan :
عفوا تعف نساءكم في المحْرَمِ ****وتجنبـوا مـا لايليق بمسلـم
إن الزنـا دين إذا أقرضــته **** كان الوفا من أهل بيتك فاعلم
من يزنِ في قوم بألفي درهم **** في أهله يُـزنى بربـع الدرهم
من يزنِ يُزنَ به ولو بجـداره **** إن كنت يا هذا لبيباً فـافهـم
ياهاتكا حُـرَمَ الرجال وتابعـا**** طرق الفسـاد عشت غيرَ مكرم
لو كنت حُراً من سلالة ماجـدٍ**** ما كنت هتـّـاكاً لحرمة مسلمِ
Maaf, jaga kehormatan para wanita yang menjadi mahram kalian *** Hindari segala yang tidak layak dilakukan seorang muslim
Sesungguhnya zina adalah utang. Jika kamu sampai berani berutang *** Tebusannya ada pada anggota keluargamu, pahami.
Siapa yang berzina dengan wanita lain dan membayar 2000 dirham *** bisa jadi di keluarganya akan dizinai dengan harga ¼ dirham
Siapa yang berzina akan dibalas dizinai, meskipun dengan tebusan tembok *** jika anda orang cerdas, pahamilah hal ini.
Wahai mereka yang merampas kehormatan keluarga seorang *** dan menyusuri jalan maksiat. Anda hidup tanpa dimuliakan.
Jika anda benar-benar bebas dari belenggu pengikat *** tak selayaknya engkau mencabik kehormatan seorang muslim.
Kisah lain…
Suatu ketika ada seorang pemuda yang pamit untuk safar, mencari
pekerjaan demi membantu ekonomi keluarga. Sang ayah berpesan kepada
putranya, “Jaga baik-baik adik perempuanmu.”
Pemuda ini kaget dengan pesan ini. Karena dia berangkat sendirian,
dan adiknya bersama keluarga di rumah. Apa maksud dia harus menjaga adik
perempuannya.
Berangkatlah si pemuda, namun dia juga ternyata belum paham dengan
pesan ayahnya. Setelah berlalu beberapa hari, tiba-tiba sang ayah
melihat ada orang (penjual air) yang mencium anak perempuannya.
Sesampainya pemuda ini pulang ke rumah, sang ayah langsung
menegurnya. “Bukankah saya telah berpesan kepadamu, jaga adik
perempuanmu baik-baik.” “Apa yang terjadi?” tanya putranya keheranan. “Sejengkal dibalas sejengkal. Andaikan kamu melakukan pelanggaran
lebih dari itu, niscaya si penjual air itu akan melakukan tindakan lebih
kepada anak perempuannya.” [Kisah ini disebutkan Syaikh Abdurrahman As-Suhaim: www.saaid.net]
Siapapun wanita yang menjadi keluarga kita, sejatinya mereka adalah
kehormatan kita. Ibu anda, istri anda, putri anda, saudari perempuan
anda, bibi anda, dan semua wanita yang menjadi kerabat anda, adalah
kehormatan bagi sang lelaki. Jika salah satu diantara mereka berzina,
sejatinya telah menodai kehormatan sang lelaki.
Untuk itu, jaga kehormatan mereka dengan tidak mengganggu kehormatan
orang lain. Karena zina adalah utang dan taruhannya adalah keluarga
anda.
Abu Umamah menceritakan,
“Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi Shalallahu
‘alaihi wassallamseraya berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan aku
berzina!”. Para sahabatpun bergegas mendatanginya dan menghardiknya,
“Diam kamu, diam!”. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam berkata,
“Mendekatlah”. Pemuda tadi mendekati beliau dan duduk di hadapan beliau.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam bertanya, “Relakah engkau jika
ibumu dizinai orang lain?”. “Tidak, demi Allah wahai Rasul” sahut pemuda
itu. “Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?”. “Tidak, demi Allah wahai
Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai”.
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”. “Tidak, demi Allah
wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan
mereka dizinai”. “Relakah engkau jika bibimu dizinai?”. “Tidak, demi
Allah wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka
dizinai”. “Relakah engkau jika bibi dari ibumu dizinai?”. “Tidak, demi
Allah wahai Rasul!”. “Begitu pula orang lain tidak rela jika bibi mereka
dizinai”.
Lalu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam meletakkan tangannya di
dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah
kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya”.
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik
untuk berbuat zina”. HR. Ahmad no. 22211 dan sanadnya disahihkan
Al-Albani.
Siapapun wanita yang berzina, sejatinya telah mengiris-iris hati
ayahnya, saudaranya, putranya, kakaknya, pakdenya, dan semua mahramnya. Siapapun lelaki yang berzina dengan wanita, sejatinya dia telah
mencabik-cabik kehortaman semua lelaki kerabat wanita ini. Padahal
diapun tidak akan pernah rela ketika istrinya dizinai, putrinya dizinai,
saudarinya dizinai.
renungkanlah hadis Abu Umamah di atas..
Bercomentar lah yang sopan :"jangan suka menghina orang lain, karna belum tentu engkau lebih mulia dari orang yang kau hina" Berkomentar lah yang sopan dan baik, jangan mencela orang lain atas kata-katanya yang tidak baik, silahkan beri masukan jika ada pendapat atau ada kesalahan dari artikel diatas, terimakasih wassalam.